ACEH TENGAH — Di dataran tinggi Gayo yang berhawa sejuk dan dikelilingi hamparan kebun kopi, tersimpan satu kekayaan kuliner yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat: Masam Jing.
Hidangan tradisional ini dikenal dengan cita rasa khas perpaduan asam, pedas, dan segar yang mampu menggoyang lidah siapa pun yang mencicipinya.
Masam Jing biasanya dibuat dari ikan air tawar yang melimpah di perairan Aceh Tengah, seperti ikan depik atau nila, yang kemudian dimasak dalam kuah asam pedas bersama rempah khas Gayo. Bumbu-bumbu seperti tomat, cabai rawit, bawang putih, bawang merah, kunyit, daun gegarang, daun andaliman, dan air jeruk berpadu menciptakan aroma segar yang tajam dan menggoda.
Menariknya, hidangan ini dimasak tanpa minyak, sehingga rasa alami ikan dan rempah benar-benar terasa utuh di lidah.
Masam Jing kerap tersaji di meja-meja keluarga Gayo, terutama saat perayaan adat, kenduri, atau jamuan bagi tamu kehormatan. Lebih dari sekadar hidangan, Masam Jing mencerminkan filosofi hidup masyarakat Gayo — hangat, kuat, dan bersahaja, seperti rasa pedas-asamnya yang seimbang namun menenangkan.
Tak hanya kulinernya, Aceh Tengah sendiri menyuguhkan pesona alam yang tak kalah menggoda. Dari Danau Lut Tawar yang biru jernih, hamparan kebun kopi Arabika Gayo yang mendunia, hingga tradisi seni seperti didong dan guel yang sarat makna budaya. Di tengah keindahan alam dan budaya yang kaya itulah, cita rasa Masam Jing menemukan rumahnya.
Menikmati sepiring Masam Jing di tepi Danau Lut Tawar sambil menyeruput kopi Gayo menjadi pengalaman yang tak terlupakan — menyatukan rasa, alam, dan budaya dalam satu harmoni yang utuh.
Dengan segala keunikan rasa dan nilai budayanya, Masam Jing bukan sekadar kuliner, melainkan warisan rasa dari Tanah Gayo yang terus hidup di tengah modernitas Aceh. (Juhri Sahputra Lingga)
---
Aceh Tengah – Salah satu kuliner tradisional yang menjadi kebanggaan masyarakat Gayo adalah Masam Jing, yang secara harfiah berarti “asam pedas”. Hidangan ini dikenal memiliki cita rasa khas perpaduan asam, pedas, dan segar yang menggugah selera.
Masam Jing biasanya dibuat dari ikan air tawar yang dimasak dengan kuah asam pedas menggunakan berbagai rempah khas Gayo. Bumbu yang digunakan antara lain tomat, cabai rawit, bawang putih, bawang merah, cabai merah, kunyit, terasi, daun gegarang, daun andaliman, dan air jeruk. Kombinasi bahan tersebut menghasilkan aroma unik yang khas dan membedakan Masam Jing dari hidangan serupa di daerah lain.
Menariknya, Masam Jing dimasak tanpa menggunakan minyak, sehingga menghasilkan cita rasa alami dari bumbu dan ikan segar. Hidangan ini biasanya disajikan bersama nasi putih hangat, menjadikannya menu favorit di berbagai acara keluarga maupun perayaan adat masyarakat Gayo.
Keunikan rasa serta penggunaan rempah lokal membuat Masam Jing tidak hanya menjadi kuliner lezat, tetapi juga bagian penting dari kekayaan budaya kuliner Gayo yang patut dilestarikan. (Juhri sahputra lingga)