Iklan

Iklan

JUMAT di KOPELMA, Pedagang Tak Shalat Hingga Mahasiswa Mojok Pacaran

5/10/25, 07:05 WIB Last Updated 2025-05-10T04:24:05Z

Kelompok remaja berkumpul di lapangan Gelanggang USK saat ibadah shalat Jumat sedang berlangsung. (Foto: Wasatha/Maisarah) 

SHALAT Jumat merupakan kewajiban bagi setiap lelaki muslim yang sudah baligh. Al-Qur'an jelas menyuruh  orang beriman meninggalkan segala aktivitas termasuk jual beli saat azan sudah berkumandang.


Seperti apakah Jumat di Sekitar Kopelma Darusalam di mana di basis mahasiswa berkumpul? Tim Jurnalis Perempuan wasatha.com merekam aktivitas menjelang Jumat 9 Mei 2025, hingga ibadah itu selesai.


Mencengangkan! Di Jantung Hatee Rakyat Aceh itu, masih banyak yang acuh terhadap kewajiban agama. Pedagang tetap sibuk berjualan, pemuda-pemuda tak sedikit yang enggan melangkah ke masjid, dan di balik rerimbunan taman kampus, muda-mudi malah asyik berduaan. 


Beberapa kelompok remaja lelaki tidak ikut melaksanakan shalat Jumat terpantau berada di lapangan Gelanggang Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK), meskipun lokasi tersebut hanya berjarak sekitar 100 meter dari masjid kampus.


Alih-alih bersegera menuju rumah ibadah, mereka tampak santai berbicara, tertawa, hingga ada yang balap balap, seolah tak ada panggilan azan yang wajib disambut. Bahkan beberapa dari mereka telah mengenakan peci dan sarung, seakan - akan bersiap untuk ibadah.


Sudah menggunakan pakaian untuk ibadah, namun sekelompok remaja tersebut memilih berkumpul di Lapangan Gelanggang USK. (Foto: Wasatha/Illiyin Mahlil) 

Azan telah dikumandangkan, khutbah mulai berlangsung, dan suara iqamah pun menggema hingga ke titik mereka duduk. Namun tidak ada tanda-tanda pergerakan dari mereka untuk menuju masjid.


Di lapangan yang sama, saat prosesi ibadah berlangsung, sepasang muda-mudi terlihat santai duduk berduaan. Pria yang sejatinya memiliki kewajiban shalat Jumat, justru menikmati waktu bersama lawan jenisnya. Sementara sang wanita tampak tidak menegur atau mengingatkan. Mereka menikmati momen berdua seakan berada di ruang kosong tanpa pengawasan publik, tanpa beban moral.


Sepasang muda-mudi duduk berduaan di Lapangan Gelanggang, saat prosesi ibadah shalat Jumat berlangsung. (Foto: Wasatha/Laila Lutfia) 

Tidak jauh dari sana, tepatnya di sisi kiri lapangan Tugu USK, beberapa pedagang pria tetap menggelar dagangan dan melayani pembeli.


Aktivitas jual beli berjalan seperti biasa, tanpa rasa bersalah. Padahal agama secara eksplisit menyuruh umatnya meninggalkan perdagangan ketika azan Jumat berkumandang.


Mirisnya lagi, pembeli-pembeli yang datang pun berjenis kelamin pria, diperkirakan antara satu hingga sepuluh orang. Mereka dengan tenang membeli dagangan, seolah tak sadar atau memang memilih untuk tidak peduli bahwa mereka tengah melalaikan perintah agama.


Para pedagang bakso goreng dekat dengan Lapangan Tugu masih berjualan saat prosesi ibadah Jumat berlangsung. (Foto: Washata/Siti Fidella) 

Tak ada yang saling mengingatkan, tak ada yang mendorong untuk segera ke masjid. Aktivitas dunia tetap jadi prioritas.


Menyusuri jalan lingkar kampus, berjarak sekitar 400 meter dari Masjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry, pemandangan yang serupa kembali tersaji. Beberapa pria terlihat mengendarai motor, mengenakan celana pendek dan kaus oblong, lalu lalang.


Pria menggunakan celana pendek berkeliaran saat mayoritas pria Muslim sedang berada di dalam masjid untuk ibadah Jumat. (Foto: Wasatha/Mirna) 

Pria yang menggunakan pakaian yang melanggar syariat islam tersebut berkeliaran saat mayoritas pria Muslim sedang berada di dalam masjid. Penampilan mereka yang terbuka dan tak pantas untuk waktu ibadah, justru terlihat seperti hal biasa. Tidak ada rasa malu, tidak ada upaya untuk menutup aurat, apalagi menuju masjid.


Tak jauh dari lokasi itu pula, di beberapa pertokoan sepanjang jalan lingkar kampus, anak-anak muda dengan tas ransel dan pakaian non-formal, layaknya mahasiswa, asyik bercengkrama. Mereka berbincang dan bercengkrama bersama beberapa temannya yang lain, tanpa terlihat satu pun ajakan atau teguran untuk ke masjid. Obrolan santai mereka seolah mengaburkan batas antara jam ibadah dan jam istirahat.


Anak-anak muda dengan tas ransel dan pakaian non-formal, layaknya mahasiswa, asyik berbicara dengan beberapa teman, walaupun ibadah Jumat sedang berlangsung. (Foto: Wasatha/Salsa) 

Tak berhenti di sana. Masih dalam lingkup kampus, beberapa pengemudi ojek online (ojol) pria juga terpantau aktif menerima dan mengantar pesanan.


Ojek online (ojol) pria terpantau aktif saat sedang shalat Jumat. (Foto: Wasatha/Zakiatul Alia) 

Dengan jaket resmi perusahaan ojol ternama, mereka mondar-mandir di jalan sekitar kampus, bahkan melintasi masjid yang sedang penuh dengan jamaah. Namun alih-alih berhenti dan ikut shalat, mereka justru melewati masjid begitu saja, seperti tak ada yang sedang berlangsung di dalamnya. [Tim Jurnalis Perempuan Wasatha

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • JUMAT di KOPELMA, Pedagang Tak Shalat Hingga Mahasiswa Mojok Pacaran

Terkini

Topik Populer

Iklan