Iklan

Iklan

Hadi Fayyad: Penulis Buku "Semusim Di Mahsyar"

11/04/18, 11:14 WIB Last Updated 2018-11-04T05:18:20Z




Penulisan buku “Semusim Di Mahsyar”, karya kelima dari Hadi Fayyadh ini, mendapat tanggapan positif dari para penggemar. Hadi Fayyadh atau nama lengkapnya Abdul Hadi Mohamad, merupakan anak kelahiran Pulau Pinang, Malaysia.

Lelaki berusia 30 tahun itu mengatakan bahwa, untuk menulis buku ini, ia mengambil waktu yang sangat singkat. Pada buku “Semusim Di Mahsyar”, ia hanya mengerjakannya selama delapan hari, dan dua hari untuk menyelesaikan plot-plot jalan cerita buku tersebut.

“saye hanya mengambil masa lapan hari, selepas meluangkan masa selama dua hari untuk membina plot-plot jalan cerita buku saye,”katanya.
Sembari berbicara ia mengatakan, bahwa buku ini dibuat dikarenakan oleh tekanan para peminat buku-bukunya sebelumnya. Buku seperti “Semusim Di Barzakh” dan “Ketika Azazil Berputus Asa” telah mendapatkan penjualan yang luar biasa di Malaysia, dan juga buku tersebut menjadi “best seller” di semua toko-toko buku di malaysia.

Hasil penjualan buku “Semusim Di Barzakh” terjual melebihi 120,000 unit manakala buku “Ketika Azazil Berputus Asa” juga tidak kurang hebatnya dengan hasil jualan 80,000 unit  yang dibeli oleh penggemar buku-buku beliau.

Hadi mengatakan, alasannya begitu cepat menghasilkan buku baru ialah para penggemar-penggemar buku sebelumnya bertanya, kapan ia akan menghasilkan buku baru.

“alasan saye yang membakar semangat saye untuk menghasilkan buku-buku baru, dek karena para peminat buku saye bertanye kepada saye, bile saye nak keluarkan buku baru?,”katanya sembari tertawa kecil saat dihubungi via telpon,Sabtu(20/10/2018).

Abdul Hadi bukanlah orang yang berlatar belakang seorang penulis, awalnya ia mencoba untuk menghasilkan sebuah buku yang bermanfaat untuk orang lain. Meskipun  awalnya ia tidak mempunyai bakat sebagai seorang penulis dalam menghasilkan sebuah karya ilmiah, akan tetapi ia berhasil melakukannya dengan usaha yang bersungguh-sungguh. Ia beranggapan, bahwa dengan menulis karya ilmiah seperti ini dapat menjadi sadakah jariyah di akhirat kelak.

“awalnya saye tertarik menulis karya ilmiah macem ni ialah dengan buku yang saye buat atau karya ilmiah saye ni, dapat menjadi sadakah jariyah untuk saye di akhirat kelak”ungkapnya.

Apa yang membuat namanya terus terkenal pada buku “Semusim Di Barzakh” , buku ini menjadi fenomena yang luar biasa. Karena dalam buku ini ditulis berdasarkan kisah yang benar terjadi dan diolah dengan bahasa yang mudah dipahami. Karena banyaknya tanggapan positif mengenai buku yang ia tulis, sekarang ia sering diundang untuk berbagi rahasia mengenai penulisan. Mereka menganggap bahwa buku ini telah menjadi pendorong penulisan di malaysia.

Terakhir ia mengatakan, yang membuat buku “Semusim Di Barzakh” lebih menarik ialah ia membuat pembaca seakan-akanan merasakan sendiri kejadian di buku tersebuat. Ia mengatakan, bahwa ketika ia membuat buku ini, ia menerima gangguan mistik dan kemudian ia gabungkan di buku tersebut.

“ketika saye bertungkus-lumus menyiapkan sisa-sisanya, saye menerima gangguan mistik, yang kemudian saye masukkan kedalam bukur tersebut seakan-akan pembaca merasai sendiri berhadapan dengan benda mistik tersebut,”ujarnya sembari menutup telpon genggam miliknya.[Mu’az Afifudin].
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Hadi Fayyad: Penulis Buku "Semusim Di Mahsyar"

Terkini

Topik Populer

Iklan