Iklan

Iklan

Sense Of Belonging

10/22/18, 00:10 WIB Last Updated 2020-06-27T08:57:18Z


PAK Usman adalah seorang petambak udang yang baru saja panen perdana. Sebagai orang baru menggeluti usaha ini hasilnya terbilang sukses.

Pak Usman menyewa mobil pick-up tetangganya untuk mengangkut hasil tambak tersebut ke Kota Banda Aceh, di tempat ini dianggap harga udang lebih kompetitif dan tentunya berharap akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. 

Di perjalanan Pak Usman menyetir mobil dengan asal-asalan, mulai dari ngegas, ngerem sampai pada melewati jalan berlobang dan berlumpur pak Usman seperti tidak menghiraukan kondisi mobil.

Ketika ditanya oleh adik iparnya, mengapa membawa mobil seperti itu, pak Usman menjawab ketus.

“Ah ini kan bukan mobil kita."

Kecerobohan dan ketidakpedulian  Pak Usman pada kendaraan tersebut, tiba-tiba mengeluarkan asap tebal yang menyembul dari kap depan mobil. Api menjalar dengan cepat, dalam hitungan menit mobil pick-up beserta muatannya hangus terbakar.

Dalam cuplikan cerita di atas, Pak Usman dianggap tidak punya rasa sense of belonging terhadap kendaraan yang dipakainya.

Sense of belonging sendiri kerap dimaknai dengan ekpresi kejiwaan seseorang dimana ia merasa memiliki terhadap sesuatu.

Perasaan memiliki ini memunculkan rasa tanggung jawab, cinta, peduli, dan berusaha sekuat mungkin untuk menjaga dan melindunginya dengan baik.

Jika seseorang ditugaskan pada suatu lembaga atau perusahaan tertentu, ia akan menjaga nama baik lperusahaan tersebut dengan cara bekerja sepenuh jiwa dan meningkatkan mutu perusahaan sekalipun ia tidak diperhatikan oleh atasannya.

Ia merasa bahwa pekerjaan yang dilakukan bukan untuk pimpinan akan tetapi untuk lembaga/perusahaan tempatnya bekerja.

Hal ini pernah dicontohkan oleh Khalid bin Walid, sekalipun telah dipecat sebagai panglima perang, tapi semangatnya tak pernah surut dalam pertempuran, karena baginya berperang bukan karena Umar, bukan karena popularitas tapi karena Allah semata.

Cukup disayangkan beberapa fenomena yang acap dijumpai, seperti ada banyak ASN yang lebih banyak menghabiskan waktunya di warung kopi daripada di kantor.

Mereka memandang pekerjaan sebagai beban dan tempat bekerja hanya sebagai pihak yang memasok gaji untuk melangsungkan hidupnya.

Demikian pula, banyak perusahaan yang kolaps karena karyawannya hanya tahu gaji dan bekerja sesuka hatinya. Karena itu pula Jack Ma, pendiri Ali Baba Group, menyebutkan bahwa ia tidak terlalu bernafsu mempekerjakan orang ahli, baginya lebih dipentingkan adalah karyawan yang memiliki karakter punya rasa tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap perusahaan tempatnya bekerja.

Buah dari rasa tidak memiliki ini biasanya melahirkan kepura-puraan/kebohongan dan  pemborosan, yang berakibat pada kerugian lembaga atau pada perusahaan tempatnya bekerja.

Manusia model begini biasanya tidak menyadari bahwa kerugian lembaga atau perusahaan merupakan kerugian bersama mulai dari golongan paling rendah sampai yang paling tinggi.

Ibarat kapal, bila lambung kapal bocor tentunya tidak hanya menenggelamkan orang yang ada di lantai bawah tapi juga orang di atas akan turut serta. Acapkali orang yang bermental tidak punya rasa memiliki ini kadang baru menjerit dan menangis sejadi-jadinya manakala surat pemecatan dirinya telah disodorkan, sebagaimana halnya dengan pak Usman yang baru sadar dan berguling-guling di tepi jalan saat menatapi hasil tambaknya terpanggang akibat ulahnya yang semena-mena terhadap mobil yang disewanya, tidak menjaga dan tidak memperlakukannya dengan baik.

Dengan demikian elok rasanya bila kita dititipi amanah untuk bekerja di suatu lembaga/perusahaan untuk peduli, bertanggung-jawab dan mengembangkan rasa memiliki terhadap lembaga/perusahaan yang menjadi sawah-ladang kita.

Ladang yang digarap dengan rasa syukur, rasa memiliki dan rasa cinta akan memberikan hasil yang memadai bagi penggarapnya, demikian pula dengan pekerjaan yang dilakukan dengan kerelaan dan rasa cinta, akan menghasilkan kemajuan dan keberkahan rezeki. []

T Lembong Misbah adalah Wakil Dekan Bidang Kerjasama dan  pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry.


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Sense Of Belonging

Terkini

Topik Populer

Iklan