Iklan

Iklan

Menelusuri Sisa Perang Dunia Ke-2 di Laut Sabang Dengan Scuba Diving

11/25/17, 15:32 WIB Last Updated 2020-06-27T10:53:11Z

SIAPA yang tidak suka melihat lautan yang biru, dengan pandangan tanpa batas. Apalagi ditemani oleh ikan-ikan yang menghampiri, terumbu karang yang unik serta beraneka ragam warna dan jenisnya.

Sudah barang pasti semua suka pantai dan laut. Nah, salah satu cara untuk menikmati keindahan bawah laut tanpa batasan yaitu melakukan scuba diving. Ribet? Tidak juga sih, Kalo kalian memang benar-benar pengen melihat keindahan dalam laut sana, pasti semangat. Dan taukah anda? di laut sabang  ada sebuah kapal karam peninggalan perang dunia ke-2 yang sudah ada sejak tahun 1940.

Scuba diving memang butuh licence atau sertifikat sebagai penyelam. Menyelamnya pun harus didampingi, minimal berdua atau berkelompok dan dipimpin oleh satu instruktur berpengalaman. Nah, ini dia beberapa dive site di Sabang dan tempat-tempat scuba diving ini pasti bikin kalian ingin cepat-cepat belajar diving.

Rubiah Sea Garden



Sesuai dengan namanya tempat ini seperti kebun bunga yang berada di bawah laut, warna warni terumbu karang serta ikan-ikan yang cantik membuat kita betah berlama-lama diving di spot yang satu ini.

Batee Tokong

[FOTO: I Love Aceh]

Tempat diving yang kedua ini memiliki keunikan tersendiri, khususnya bagi para under water photography, ini adalah tempat favorit bagi mereka. Karena tempat ini kebanyakan dihuni oleh makhluk hidup berukuran kecil serta unik-unik, seperti Nudibranch dan masih banyak jenis-jenis yang lainnya.

West Selako

Tempat ini bisa dikatakan tempat yang cocok untuk easy dive, karena tempat ini memiliki kedalaman yang standar mencapai 10-20 meter kita sudah mendapatkan pemandangan bawah laut yang dapat memanjakan mata kita. Dan satu lagi kelebihan dari dive site ini yang tidak dimiliki lainnya, yaitu sebuah gua bawah laut yang dipenuhi oleh ikan-ikan dan terumbu karang yang indah.

The Canyon


Selanjutnya ada The Canyon, dive site bertebing ini sungguh membuat kita takjub dengan keunikannya tersendiri, memberikan sensasi yang berbeda dari dive site lainnya. Dive site ini dihuni oleh banyak jenis ikan-ikan hias dan juga terumbu karang yang megah. 

Pantee Peunateung


Pantee Peunateung berbeda dengan dive site yang sebelumnya. Dive site yang satu ini memiliki kedalaman yang cukup dalam yaitu 30-40 meter, dan banyak terdapat terumbu karang "Sea Fan Coral", ini adalah salah satu jenis terumbu karang terbaik di Pulau Weh,serta salah satu dive site terbaik di pulau Weh.

Under Water Vulcano

sebuah dive site yang unik dan jarang ada di belahan dunia manapun, dimana kita bisa melihat gelembung-gelembung vulcano yang keluar dari dasar laut. Memang tidak banyak jenis ikan dan terumbu karang yang hidup disini, tetapi gelembung-gelembung vulcano sudah dapat membuat kita takjub dengan dive site yang satu ini. dive site ini memiliki kedalaman sekitar 10-20 meter sehingga cocok bagi para diver pemula.

Sophie Rickmers Wreck

Tidak sembarangan orang dapat melihat langsung sosok Sophie, ada beberapa syarat khusus misalnya, penguasaan dive computer yang baik, jam selam harus lebih dari 50 kali, dan yang paling penting adalah diperlukan mental dan fisik yang kuat. Jika di dive site lain kita melihat ikan-ikan dan terumbu karang yang indah, maka di dive site ini kita di kelilingi oleh lautan yang sepi dan biru, karena kedalaman dive site ini mencapai 60 meter kebawah. Sejauh mata memandang kita hanya melihat dinding lautan yang biru, barulah di kedalaman 40 meter kita melihat sosok lain yang terlihat yakni sebuah benda yang samar-samar dan besar tertidur di dasar laut, semakin kita mendekat maka semakin jelas pandangan kita.

Inilah Sophie Rickmers, sebuah kapal sepanjang 134 meter berbaring tertidur dengan keanggunannya dan di selimuti oleh terumbu karang serta berbagai macam jenis ikan.



Sophie menjadi salah satu dive siteterfavorit di pulau Weh. Kapal kargo buatan Jerman ini ditenggelamkan dengan sengaja oleh awak kapalnya pada tanggal 10 Mei 1940, dimasa perang dunia kedua. Invasi Jerman ke Belanda menyebabkan kapal-kapal Jerman disita oleh Hindia Belanda. Namun, Sophie Rickmers memilih takdirnya untuk tertidur di dasar laut tepatnya di perairan Teluk Pria Laot, Pulau Weh, dari pada jatuh ke tangan pemerintah Hindia Belanda.

Begitulah beberapa gambaran dari keunikan dive site di Pulau Weh, Sabang,  dan pastinya masih banyak lagi dive site laindi Pulau Weh yang harus kalian coba. Pasti penasarankan? Ayo buruan belajar diving. Jangan mengaku diri anda sebagai traveler sejati, kalau belum merasakan scuba diving. Karna perlu diingat keindahan alam bukan hanya di daratan, karena bumi kita ini diisi oleh 70 persenlautan, artinya anda baru melihat 30 persen dari keindahan alam kita.[Dimas Aditya]






                                         


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Menelusuri Sisa Perang Dunia Ke-2 di Laut Sabang Dengan Scuba Diving

Terkini

Topik Populer

Iklan